Persiapan orang Tua saat anak Masuk SD

Kegiatan 'belajar' yang dilakukan di tingkat pra-SD (TK) sebenarnya bertujuan untuk mempersiapkan anak menguasai konsep dasar yang akan membantunya untuk menguasai keterampilan dasar, seperti membaca-menulis berhitung, dan pelajaran lainnya. Tak hanya itu, anak yang akan masuk sekolah dasar sebaiknya sudah memiliki tingkat kedewasaan dan kemandirian yang lebih dibanding anak usia TK.

Jika dilihat berdasarkan usia, sebenarnya usia minimal anak masuk SD yang disyaratkan pemerintah adalah 7 tahun. Namun, dengan berbagai pertimbangan, seperti anak zaman sekarang sudah cukup matang secara emosional, anak sudah menguasai calistung sejak di TK, atau bahkan akhir-akhir ini banyak anak yang sudah bisa membaca di usia 3 tahun, banyak sekolah dasar yang membuka pendaftaran untuk anak berumur 6 tahun, bahkan kurang dari itu.
Beberapa sekolah juga kerap mengadakan semacam tes masuk yang fungsinya bisa sebagai alat seleksi ataupun sekadar pendataan kemampuan anak. Lewat tes ini, pihak sekolah akan melihat dan menilai kesiapan anak secara emosional dan juga intelektual, sebagai bahan untuk mengetahui sejauh mana anak memiliki kemampuan untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar sesuai program di sekolah tersebut.

Lebih jelasnya, ketika akan masuk SD, anak diharapkan sudah memiliki beberapa kemampuan berikut:
- Mampu membedakan bentuk geometri (segitiga, segi empat, lingkaran, dll).
- Sudah bisa mengingat fakta ataupun detail.
- Mampu menyebutkan angka dan memahami konsep dasar bilangan.

- Sudah lancar menyebutkan huruf dan mengenali bentuk melalui bunyinya.
- Kemampuannya untuk mengikuti instruksi semakin baik.
- Sudah mampu memusatkan perhatian dalam rentang waktu sekitar 6 menit.
- Tak hanya mampu untuk berinteraksi secara aktif dengan teman sebaya, tetapi juga mampu berinteraksi dengan orang dewasa lain. Jadi, ia tak lagi takut atau malu bila berhadapan dengan orang dewasa yang ditemuinya.
- Mampu mengembangkan sikap kerja dan paham terhadap tugas dan kewajibannya, seperti mengerjakan PR. Belajar melalui bermain.